Kamis, 10 Juli 2014

Kebudayaan Surakarta 2

Malem 1 Suro


Malam 1 suro di surakarata
1 Suro adalah awal tahun Muharam, tahun Islam yang telah ditranskulturisasi dengan tradisi ritual Jawa kuno. Malam 1 Suro sangat berarti bagi orang Jawa, orang Jawa yakin bahwa perubahan tahun Jawa bertepatan dengan tahun Hijriyah, menandakan babak baru dalam tata kehidupan kosmis.
Saat malam 1 suro, setiap anggota masyarakat, anggota komunitas tertentu, atau institusi di sekitar daerah saya menjalankan tirakat dengan berbagai cara. Ada yang melakukan ritual selamatan dengan menyembelih korban binatang, beberapa orang mengumpulkan sejumlah dana untuk selamatan bersama, ada yang melakukan tapa brata, laku menyepi, iktikaf di masjid, dll.
Sedangkan di Karaton Surakarta atau di Mangkunegaran melakukan kirab dan jamas pusaka. Kirab tersebut biasanya dilakukan pada tengah malam atau dini hari, kirab dimulai dari keraton Kasunanan lalu berkeliling kota Solo dan berakhir di keraton Kasunanan lagi. Biasanya pada saat itu seluruh pusaka keraton dikeluarkan untuk di kirab. Selain pusaka keraton, kebo kyai slamet pun ikut di kirab,karena kebo kyai slamet atau kebo bule ini masih dianggap sakral oleh masyarakat Solo, masyarakat Solo masih percaya bahwa kebo kyai slamet mempunyai sisi magis tersendiri, buktinya masih banyak masyarakat Solo yang berebut untuk mendapatkan kotoran dari kebo kyai slamet tersebut. Mereka percaya kotoran kebo bule itu dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar