Rabu, 09 Juli 2014

Filosofi warna bendera kematian di Jawa Tengah

      Filosofi warna bendera kematian di Jawa Tengah

     oleh Mentari Prastya N

      Masyarakat di Jawa Tengah telah lama mengenal tradisi dan mereka masih melestarikannya sampai saat ini. Salah satu tradisi yang masih dijalankan masyarakat di Jawa Tengah ialah upacara kematian. Setiap ada orang yang meninggal pasti di gang atau jalan menuju rumah duka ditandai dengan bendera. Bendera kematian di beberapa wilayah di Jawa Tengah tidak semua sama. Terdapat berbagai macam warna bendera kematian di Jawa Tengah, antara lain ialah merah, putih, kuning dan hitam.

       Makna warna bendera kematian di Jawa Tengah
a.       Warna Merah
Warna merah biasanya digunakan sebagai bendera kematian di Kota Surakarta, Kabupaten Sukoharjo, Klaten, Kabupaten Boyolali. Warna merah ini merupakan lambang keberanian. Menurut data yang peneliti peroleh, warna merah ini mengisyratkan kita untuk berani menghadapi kematian, karena kematian itu sudah pasti akan terjadi pada setiap makhuk. Selain itu, warna merah dipakai sebagai warna bendera kematian karena merupakan tradisi dari leluhur mereka.

b.      Warna Kuning
      Warna kuning pada bendera kematian identik terdapat pada bendera kematian di DKI Jakarta dan Jawa Barat. Namun, di Jawa Tengah sendiri juga banyak daerah yang menggunakan warna kuning sebagai bendera kematian, antara lain di Semarang, Batang, Pekalongan, Rembang, Kudus, Kendal, Brebes, Cilacap, Jepara, dan Pemalang. Menurut data yang peneliti peroleh, masyarakat menggunakan warna kuning sebagai warna bendera kematian karena sudah menjadi kebiasaan turun-temurunnya seperti itu. Yang memakai warna kuning konon berasal dari jaman penjajahan Belanda. Meneer-meneer itu ketakutan terhadap pribumi yang terkena wabah penyakit mematikan, yang akhirnya di Quarantine di sebuah kapal sampai meninggal. Sebagai penanda kapal “kematian” ini dipakailah warna bendera KUNING.

c.       Warna Putih
      Warna putih sebagai warna bendera kematian terdapat di Kebumen, Wonosobo, dan Purbalingga. Warna putih dikenal sebagai sebuah lambang kesucian. Masyarakat setempat menganggap bahwa orang yang meninggal ialah orang yang kembali suci dan bersih. Maka dari itulah masyarakat memberi lambang bendera putih jika ada orang yang meninggal.

d.      Warna Hitam
Di Jawa Tegah sendiri terdapat daerah yang menggunakan kain hitam sebagai bendera kematian yaitu di Kabupaten Semarang (sebagian) dan Pati (sebagian). Masyarakat setempat menganggap warna hitam sebagai lambang duka atau suasana berkabung. Sehingga mereka memakai warna hitam sebagai lambang berkabung atas meninggalnya seseorang di daerah mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar